Tuesday, January 1, 2013

GO TO THE NEXT LEVEL

"Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.' (I Kor 13:11)

Memasuki awal tahun ini, kita dituntun untuk percaya dengan iman bahwa kita sedang memasuki level yang berikutnya di dalam kehidupan kita bersama dengan Tuhan. Bukan hanya dalam hal berkat namun juga dalam hal tingkat kehidupan rohani kita. Di kesempatan kali ini kita akan meneliti tentang kedewasaan rohani. Adakah sikap atau cara hidup kita yang masih seperti kanak-kanak? Dalam hal ini maksudnya adalah, apakah kita masih hidup seperti saat-saat pertama kita bertobat (saat lahir baru)? Apakah kerohanian atau iman kita sudah bertumbuh lebih dewasa atau lebih baik dari tahun-tahun awal kita mengenal Tuhan?

Yang harus kita lakukan adalah selalu mau belajar melakukan firman Tuhan yang sebelumnya belum berhasil kita lakukan. Seperti seorang anak kecil yang selalu mau belajar melakukan hal yang baru dalam tumbuh kembangnya. Bila sebelumnya kita hanya baru bisa merangkak, sekarang kita harus mulai belajar untuk dapat duduk. Dan jika kita sudah bisa duduk, kita harus mulai belajar untuk dapat berdiri. Dan jika kita sudah bisa berdiri, kita harus mulai belajar untuk dapat berjalan, dan seterusnya.

Jika anda perhatikan, seorang anak kecil ternyata memiliki tekad yang kuat dan tidak mudah menyerah dalam masa pertumbuhannya. Ia akan terus berusaha sampai bisa berdiri, berjalan bahkan sampai berlari. Dia tidak akan menyerah meskipun harus jatuh berkali-kali, bahkan terkadang sampai terluka. Ia akan terus melakukannya sampai suatu hari, sesuai dengan masanya, ia akan berhasil melakukan segala sesuatu yang memang seharusnya sudah bisa ia lakukan pada usianya tersebut. Sebab jika ia tidak melakukannya, ia akan disebut mengalami pertumbuhan yang abnormal.

Yang harus kita renungkan saat ini adalah, apakah kita sudah bertumbuh seperti seharusnya kita sudah bertumbuh? Apakah selama ini ternyata kita mudah menyerah untuk melakukan firman yang sudah diajarkan kepada kita dan yang Tuhan taruh didalam hati kita? Atau bahkan selama ini kita justru menolak untuk melakukan kehendak-Nya? Bila itu yang kita lakukan, sadarilah bahwa kita sedang ada dalam pertumbuhan yang abnormal.

Kita tahu bahwa perintah Tuhan yang terutama adalah "kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu". Inilah yang pertama kali harus kita pegang sebagai dasar untuk kita lakukan dengan segenap hati dan segenap tekad kita. Dan setelah itu kita akan menemukan detail-detail berikutnya dari firman Tuhan, apa yang harus kita lakukan untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

Sebagai contoh, jika sebelumnya kita adalah seorang yang pemarah dan penuh dendam, kita dapat temukan perintah apa yang harus kita lakukan, yang ada di Matius 5:38-39 "Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu." Memang tidak mudah untuk melakukan perintah Tuhan ini, namun jika kita berhasil melakukan firman ini, kita akan bertumbuh ke tingkat rohani yang berikutnya. Itu sebabnya kita harus melatih diri untuk melakukannya sampai berhasil. Demikian seterusnya dilanjutkan dengan perintah-perintah Tuhan yang lainnya, yang dapat kita ketahui jika kita setia meneliti firman-Nya yang sempurna, yang menyempurnakan hidup kita.

Pada masanya nanti, kita akan merasakan dan mengerti bahwa kita sudah mengalami pertumbuhan yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita akan merasakan hasil dari tekad dan perjuangan kita dalam melatih tubuh rohani kita untuk melakukan firman-Nya. Dan kita akan menemukan bahwa kita memiliki buah Roh seperti yang dikatakan di Galatia 5:22-23. "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri..." Sebab kita telah hidup sesuai dengan keinginan Roh Allah yang ada di dalam kita. Sehingga kita bukan lagi kanak-kanak, melainkan dewasa rohani dan siap untuk menerima segala berkat dan kepercayaan dari Tuhan, Allah kita.  Dan kita akan dapat berkata, "Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."



Be bless...



No comments:

Post a Comment