Kingdom builders,
Kita semua tahu bahwa haruslah kehendak TUHAN yang jadi dalam hidup kita. Tapi seringkali yang terjadi pada kenyataannya adalah kehendak kita yang terjadi, bukan kehendak TUHAN. Karena kita memakai pikiran kita sendiri, bukan pikiran Kristus, seperti yg dinasihatkan kepada kita dalam Filipi 2:5: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus".
Kita semua tahu bahwa haruslah kehendak TUHAN yang jadi dalam hidup kita. Tapi seringkali yang terjadi pada kenyataannya adalah kehendak kita yang terjadi, bukan kehendak TUHAN. Karena kita memakai pikiran kita sendiri, bukan pikiran Kristus, seperti yg dinasihatkan kepada kita dalam Filipi 2:5: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus".
Inilah yang harus kita lakukan. Apa yang TUHAN pikirkan, itulah yang harus ada dalam pikiran kita. Di saat itulah pembaharuan budi terjadi, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:2
Jika kita mau berkenan di hati TUHAN atau menyenangkan hati TUHAN, kita harus menjadi seperti atau serupa, dengan Dia. Dimulai dari pikiran dan perasaan atau hati kita yang harus selaras dengan firman-Nya. Sehingga kita mengerti kehendak TUHAN. Apa yang harus kita lakukan dan apa yang jangan kita lakukan.
Dengan jujur harus kita akui di hadapan TUHAN bahwa seringkali kita berkata ingin menyenangkan hati TUHAN, tapi yang terjadi adalah kita bertindak ataupun membuat keputusan, berdasarkan pikiran dan perasaan kita sendiri, ego-sentris bukan God-sentris.
Kita memutuskan untuk mau atau tidak mau melakukan sesuatu, suka atau tidak suka pada sesuatu atau seseorang, berdasarkan pikiran dan perasaan kita sendiri, bukan berdasarkan pikiran dan perasaan Kristus.
Itulah yang menyebabkan keinginan roh dan keinginan daging berlawanan di dalam diri kita. "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki." - Galatia 5:17
Kita harus memakai pikiran dan perasaan Kristus, jika kita ingin dapat mengerti, "manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:2
Saat kita sedang dihadapkan pada suatu perkara atau masalah, kita harus berpikir, manakah kehendak Allah (keinginan Roh), apa yang berkenan kepada-Nya?
Yang manakah yang TUHAN suka dan yang manakah yang TUHAN tidak suka?
Semuanya itu akan dinyatakan dalam hati kita karena keintiman kita dengan TUHAN melalui doa dan pembacaan Firman TUHAN setiap hari. Inilah bukti praktis dari iman kita, "bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." - Lukas 22:42.
Yang manakah yang TUHAN suka dan yang manakah yang TUHAN tidak suka?
Semuanya itu akan dinyatakan dalam hati kita karena keintiman kita dengan TUHAN melalui doa dan pembacaan Firman TUHAN setiap hari. Inilah bukti praktis dari iman kita, "bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." - Lukas 22:42.
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" - Filipi 2:5. Jika kita tidak menaruh pikiran dan perasaan Kristus dalam hidup kebersamaan kita, dalam komunitas anak-anak Allah, sebagai pembangun-pembangun Kerajaan Allah, maka jangan heran atau bingung, mengapa kehidupan dalam komunitas gereja malah banyak terjadi masalah, pergesekan, perselisihan bahkan pertengkaran, yang merupakan bagian dari keinginan daging itu.
"Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?" - 1 Korintus 6:7. Janganlah pada saat keadaan dan situasi semakin berat dan menekan, karena perkara-perkara atau masalah-masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi itu, kita menjadi bingung dan akhirnya menjadi marah dan kecewa.
Karena TUHAN telah memberikan Roh-Nya di dalam hati kita, yang memberi nasihat kepada kita: manakah yang harus kita lakukan dan manakah yang jangan kita lakukan.
Janganlah pikirkan mengenai apa yang kita suka, apa yang kita tidak suka. Atau apa yang kita mau, dan apa yang kita tidak mau. Pikirkan saja apa yang TUHAN mau, meskipun itu mungkin rasanya merugikan kita, atau tidak adil bagi kita.
Janganlah pikirkan mengenai apa yang kita suka, apa yang kita tidak suka. Atau apa yang kita mau, dan apa yang kita tidak mau. Pikirkan saja apa yang TUHAN mau, meskipun itu mungkin rasanya merugikan kita, atau tidak adil bagi kita.
Percayalah, bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." - Roma 8:28
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." - Roma 8:28
Jika kita mengasihi Allah, maka kita akan menuruti perintah-perintah-Nya. Dan kita akan merendahkan hati kita dan mengosongkan diri, untuk melakukan apa saja yang TUHAN kehendaki.
"Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi." - 1 Tesalonika 4:1. Mari kita semua melakukan Firman TUHAN yang kita terima dengan iman, dengan lebih bersungguh-sungguh lagi. Karena hanya Firman TUHAN yang berkuasa untuk mengubahkan pikiran dan perasaan kita, bahkan hidup kita, agar kita berkenan di hadapan-Nya dan menyenangkan hati TUHAN, sampai garis akhir kehidupan kita. Sehingga kita dapat katakan, "Bukanlah kehendakku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." - Lukas 22:42.
Be bless...
No comments:
Post a Comment