“Demikianlah
tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling
besar di antaranya ialah kasih.” - I Korintus 13:13
Kita harus memiliki iman dalam kehidupan kita sebagai
orang percaya. Percaya kepada apa yang Tuhan perkatakan dalam firman-Nya, sekalipun
hal itu belum terjadi, itulah yang disebut memiliki
iman. Sebab iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Karena iman, maka Nuh, Abraham, Musa dan banyak lagi yang lainnya mengalami hal-hal yang luar biasa yang dicatat dalam Kitab Suci. Mereka termasuk dalam beberapa tokoh di
dalam Kitab Suci, yang memiliki iman
yang luar biasa. Mereka, bahkan keturunan-keturunan mereka menikmati buah dari iman
mereka kepada Allah. Karena iman, Tuhan berkenan kepada manusia untuk menggenapi janji-Nya dan melimpahkan segala berkat-Nya.
Namun ada yang menarik dengan kisah raja Daud... Mengapa Yesus sering disebut sebagai Anak Daud?
Tentang Daud Allah telah menyatakan: “Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” (Kisah Para Rasul 13:22b) Tentunya ada sesuatu yang berbeda dalam diri Daud sehingga membuat ia mendapatkan suatu tempat yang khusus di hati Allah. Bukan hanya berkenan melimpahkan berkat-berkat-Nya tetapi Daud disebut Allah sebagai seorang yang berkenan di hati-Ku. Ini sangatlah luar biasa dan istimewa!
Tentang Daud Allah telah menyatakan: “Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” (Kisah Para Rasul 13:22b) Tentunya ada sesuatu yang berbeda dalam diri Daud sehingga membuat ia mendapatkan suatu tempat yang khusus di hati Allah. Bukan hanya berkenan melimpahkan berkat-berkat-Nya tetapi Daud disebut Allah sebagai seorang yang berkenan di hati-Ku. Ini sangatlah luar biasa dan istimewa!
Melihat perjalanan hidup Daud, pastinya ditemukan bahwa Daud pun memiliki iman kepada Allah. Namun Allah ternyata lebih tertarik pada hati manusia ciptaan-Nya yang sangat dikasihi-Nya. Kedekatan hubungan antara Allah dengan Daud dibuktikan dari curahan isi hati Daud di dalam kitab Mazmur.
Dengan iman kita mendapatkan perkenanan Tuhan sehingga
segala yang dijanjikan-Nya diberikan bagi kita. Tetapi dengan memiliki kasih akan Allah, kita mendapatkan perkenanan di hati Tuhan. Kadangkala
Tuhan menguji kita dengan proses demi proses dalam hidup kita. Dan kelihatannya proses-proses tersebut belum
juga ada akhirnya. Kita masih sedang menanti-nantikan jawaban dan jalan keluar
dari-Nya. “Sampai kapan Tuhan?” Mungkin itu pertanyaan yang seringkali ada
dalam hati kita.
Diatas segala masalah dan persoalan yang sedang dihadapi,
yang terpenting adalah mengasihi Tuhan. Jikalau Tuhan belum juga memberkatimu,
adakah engkau akan tetap setia dan mengasihi-Nya? Padahal engkau percaya
kepada-Nya bahwa Dia pasti akan menolongmu. Bagaimana jika bertahun-tahun dalam
hidupmu, engkau belum juga melihat janji-janji-Nya digenapi?
“Jadilah
kehendak-Mu, bukan kehendakku” Inilah perkataan iman yang sangat menarik
hati Tuhan. Tanda bahwa kita percaya, berserah penuh dan mengasihi-Nya.
Serahkanlah seluruh hidupmu kepada Tuhan. Biarkan Dia yang menentukan segala
sesuatunya bagimu. Bagian kita adalah tetap mengasihi Tuhan, apapun yang
diijinkan-Nya terjadi dalam hidup kita. Dan teruslah membangun hubungan yang
semakin dekat dan akrab dengan Tuhan. Sebab sekalipun kita punya iman yang
sempurna dalam pengharapan, namun tanpa Kasih
akan Allah, tidak ada gunanya. Itulah sebabnya dikatakan: “..dan yang
paling besar diantaranya ialah Kasih.”
Be bless…
No comments:
Post a Comment